Laman

Minggu, 22 Februari 2015

TIPS Branjangan Ngeriwik saja

Popularitas burung branjangan kembali meningkat, baik sebagai burung kicauan di rumah maupun burung lomba. Beberapa event organizer (EO) mulai membuka lagi kelas branjangan, terutama melalui pendekatan apik yang digencarkan organisasi KicauMania.Or.Id di bawah Om Yogi Prayogi. Beberapa kicaumania yang semula tak pernah memelihara, kini sudah memiliki branjangan. Banyak di antara mereka yang bertanya, bagaimana cara mengatasi branjangan yang hanya ngeriwik saja.
Saat ini banyak pedagang di sejumlah pasar burung yang memiliki stok branjangan, baik yang masih bahan maupun sudah gacor. Untuk burung bahan, mereka menjualnya dalam kandang ombyokan. Kalau yang sudah  berbunyi biasanya diletakkan dalam sangkar tersendiri.
Sebagian BR mania menganggap burung dari Jawa memiliki kualitas terbagus. Itu sebabnya, harganya relatif lebih tinggi daripada branjangan dari daerah lain. Tidak jarang ada pedagang yang mengaku-ngaku jika burung yang dijualnya adalah branjangan jawa, meski sebenarnya dari daerah lain.
Branjangan memang terdiri atas 16 subspesies / ras, tiga di antaranya bisa ditemukan di Indonesia. Pertama, branjangan jawa (Mirafra javanica javanica). Habitatnya tak hanya di Pulau Jawa, tetapi juga Bali dan wilayah selatan Kalimantan.
Kedua, branjangan dari Nusa Tenggara (Mirafra javanica parva). Ras ini berasal dari wilayah Sunda Kecil, yang mencakup Lombok, Sumbawa, Sumba (NTB), serta Flores (NTT). Ketiga, branjangan timor (Mirafra javanica timorensis) yang hanya bisa dijumpai di Pulau Timor dan Sawu.
Sebenarnya tidak ada perbedaan signifikan mengenai performa suara dari branjangan berdasarkan habitat / daerah asalnya. Anggapan bahwa branjangan jawa lebih superior lebih mengarah kepada mitos, atau bahkan stigmatisasi kalangan tertentu untuk meningkatkan nilai jual burung saja.
So, dari manapun daerah asalnya, sepanjang burung branjangan dirawat dengan baik, tentu akan memberikan kepuasan kepada pemiliknya, berupa suara kicauannya yang merdu, lantang, gacor, juga gayanya yang aduhai.
Ngeriwik terus / volume tak bisa keras
Salah satu keluhan yang kerap mengemuka dari para penggemar branjangan adalah burung sudah dipelihara cukup lama, tetapi kok ya masih ngeriwik saja, atau tidak mau bersuara keras. Kegalauan ini sangat beralasan, sebab branjangan betina pun memiliki kemampuan untuk berkicau.
Untuk mengatasi branjangan yang hanya ngeriwik saja, kita bisa mengoreksi perawatan harian yang selama ini diterapkan. Hal pertama yang bisa dikoreksi adalah bagaimana setelan extra fooding (EF) selama ini?
Branjangan termasuk salah satu jenis burung yang mudah mengalami over birahi (OB). Anda tahu, salah satu sebab utama OB adalah pakan yang kandungan proteinnya terlalu tinggi. Karena itu, kalau porsi EF selama ini terlalu tinggi, perlu diturunkan sambil dipantau perkembangannya.
Contohnya begini. Selama ini Anda terbiasa memberikan 5 ekor jangkrik pada pagi hari, dan 5 ekor lagi pada sore hari. Namun burung tak kunjung ngeplong, alias ngeriwik saja. Coba porsi jangkrik diturunkan menjadi 1-2 ekor pada pagi dan sore hari.
Begitu juga porsi ulat hongkong, bisa dikurangi dari biasanya. Usahakan memberikan ulat hongkong berwarna putih, atau sedang dalam proses ganti kulit. Kroto harus tetap tersedia setiap, meski dalam jumlah sedikit.
Sambil mengubat setelan extra fooding, Anda juga bisa menerapkan dua terapi lainnya, yaitu penjemuran dan posisi sangkar :
  • Biasakan rutin menjemur burung selama 2-3 jam per hari, dan jangan melebihi pukul 11.00.
  • Sangkar bisa digantung di tempat yang lebih tinggi daripada biasanya.
Jika belum berhasil juga, Anda bisa memancingnya dengan membeli 1-2 ekor branjangan lagi (bisa jantan atau betina) sebagai sparring partner branjangan yang sudah ada. Cara ini dapat merangsang burung rajin berkicau dengan lebih kencang, sehingga akan mempercepat proses ngeplong dan kegacoran burung.

SUMBER :http://omkicau.com/2013/10/29/mengatasi-branjangan-yang-hanya-ngeriwik-saja/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar